Senin, 04 Oktober 2010

Mereka Bilang, Saya Monyet

Djenar Maesa Ayu


Sepanjang hidup saya melihat manusia berkaki empat. Berekor anjing, babi atau kerbau. Berbulu serigala, landak, atau harimau. Dan berkepala ular, banteng, atau keledai. Namun tetap saja mereka bukan binatang. Cara mereka menyantap hidangan di depan meja makan sangat benar. Cara mereka berbicara selalu menggunakan bahasa dan sikap yang sopan. Dan mereka membaca buku-buku bermutu. Mereka menulis catatan-catatan penting. Mereka bergaun indah dan berdasi.

Bahkan konon mereka mempunyai hati. Saya memperhatikan bayangan diri saya di dalam cermin dengan cermat. Saya berkaki dua, berkepala manusia, tapi menurut mereka, saya adalah seekor binatang. Kata mereka, saya adalah seekor monyet. Waktu mereka mengatakan itu kepada saya, saya sangat gembira. Saya katakan, jika saya seekor monyet maka saya satu-satunya binatang yang paling mendekati manusia. Berarti derajat saya berada di atas mereka.

Tapi mereka manusia bukan binatang, karena mereka mempunyai akal dan perasaan. Dan saya hanyalah seekor binatang. Hanya seekor monyet....

0 komentar:

Posting Komentar

digawe by Rijal Fakri. Diberdayakan oleh Blogger.